Dapatkan paket wisata Dieng Wonosobo terbaru dengan durasi mulai dari 1 sampai 3 hari 2 malam dengan penjemputan dari Jogja, Semarang, Purwokerto, Jakarta, Wonosobo dan kota-kota besar lainnya.
Kawasan dataran tinggi Dieng merupakan salah satu kawasan wisata favorit yang banyak digemari wisatawan sejak jaman dahulu. Eksotisme alam Dieng telah mengundang para bangsawan dan ‘pejabat-pejabat’ Belanda untuk mengunjungi tempat ini.
Saat ini dengan masifnya media sosial maka semakin banyak orang yang tertarik untuk berlibur di Dieng ini, mungkin juga termasuk Anda 🙂
Nah untuk Anda yang ingin menikmati liburan seru di Dieng kami mempunyai beragam pilihan paket wisata Dieng yang sangat menarik. Semua paket yang kami tawarkan bisa dicustom menyesuaikan keinginan Anda. Kalau Anda masih ‘bingung’ dengan paket wisata ini, Anda bisa konsultasi secara gratis dengan tim kami yang akan membantu membuatkan paket wisata terbaik untuk Anda.
Daftar Isi
Paket wisata Dieng dengan durasi 1 hari ini cocok untuk Anda yang ingin menikmati keindahan alam di Dieng tapi hanya punya waktu terbatas. Dengan durasi satu hari maka Anda tidak bisa menikmati keindahan sunrise di bukit Sikunir (opsi ini ada di paket open trip).
Untuk tour Dieng satu hari ini ada beberapa meeting point yang kami tawarkan yaitu dari Wonosobo, Jogja, Semarang dan Purwokerto.
Hari 1:
Paket wisata ini Dieng 2 hari 1 malam ini merupakan salah satu paket wisata favorit. Dengan durasi 2 hari maka akan lebih banyak destinasi yang bisa dikunjungi, dan tentu saja kunjungan ke salah satu spot terbaik untuk menikmati golden sunrise yaitu di bukit Sikunir Dieng.
Dalam paket wisata Dieng 2 hari 1 malam ini Anda bisa memilih opsi menginap di Dieng atau di Wonosobo. Di Dieng saat ini belum ada hotel berbintang, yang adu baru sebatas homestay atau guest house.
Sedangkan di Wonosobo saat ini sudah ada beberapa pilihan hotel bintang 2-4 yang bisa Anda pilih sebagai tempat menginap.
Durasi perjalanan dari kota Wonosobo sampai ke dataran tinggi Dieng sekitar 45-60 menit.
Hari 1:
Hari 2:
Paket wisata Dieng 3 hari 2 malam ini cocok untuk Anda yang benar-benar menginginkan liburan di daerah dingin untuk menikmati pemandangan dan udara segar khas pegunungan.
Dengan durasi tour selama 3 hari tentu Anda bisa mengeksplore lebih banyak lagi tempat wisata yang ada di Dieng dan sekitarnya.
Dalam tour ini Anda bisa memilih opsi start finish tour di Jogja, Semarang atau Purwokerto.
Hari 1:
Hari 2:
Hari 3:
Dalam paket wisata Dieng custom ini Anda bebas menentukan durasi dan destinasi wisata mana saja yang ingin dikunjungi. Anda juga bisa memilih lokasi dan kelas akomodasi yang akan digunakan untuk menginap.
Obyek wisata Dieng mana saja yang bisa Anda kunjungi dapat Anda baca di bagian akhir dari halaman web ini. Beberapa obyek wisata yang kami rekomendasikan untuk dikunjungi adalah telaga Warna, telaga Pengilon, kawah Sikidang, dan tentu saja bukit Sikunir jika Anda memilih opsi durasi tour lebih dari satu hari.
Open trip Dieng ini cocok untuk Anda yang ingin menikmati liburan di Dieng dengan harga yang lebih hemat. Harga bisa lebih hemat karena peserta tour digabung dengan peserta lainnya. Tidak ada batasan minimal jumlah peserta. Anda bisa mendaftar satu orang untuk ikut open trip ini.
Salah satu nilai plus dari open trip Dieng ini selain harga yang lebih hemat adalah Anda berkesempatan untuk mendapatkan teman-teman baru yang bisa jadi akan menjadi teman bisnis atau bahkan jodoh (kalau beruntung 🙂 ).
Saat ini kami menyediakan paket open trip Dieng dengan start finish di kota Jogja dengan durasi 1 malam. Perjalanan dari Jogja sekitar jam 11 malam dan sampai di Jogja lagi maksimal sekitar jam 18:00.
Untuk info lebih detail tentang Open Trip Dieng silakan KLIK DI SINI.
.
.
Dalam paket wisata Dieng ini kami memberikan fasilitas seperti di bawah ini.
Harga paket wisata Dieng adalah sebagai berikut:
Harga Paket Wisata Dieng 1 Hari
Harga Paket Wisata Dieng 2 Hari 1 Malam
Harga Paket Wisata Dieng 3 Hari 2 Malam
Silakan hubungi tim CS kami untuk mendapatkan informasi harga paket wisata Dieng terbaru
Daerah Dieng merupakan daerah yang terletak di tengah Pulau Jawa, dan sebagai daerah yang terletak di ketinggian saat ini belum ada akses kereta api dan pesawat yang langsung menuju ke sana. Akses dengan kereta api hanya sampai ke kota Jogja, Semarang dan Puwokerto, sedangkan akses dengan pesawat terbang ada di Jogja dan Semarang.
Jika Anda berasal dari daerah Jawa Timur, Bali atau daerah di sebelah timur lainnya maka pilihan paling nyaman adalah dengan menggunakan penerbangan atau kereta api menuju Jogja dan selanjutnya dari Jogja baru melanjutkan perjalanan ke Dieng.
Jika Anda berasal dari daerah di sebelah barat Purwokerto, Jawa Barat, Jakarta, Banten maka ada 3 opsi yang bisa Anda pilih yaitu menggunakan kereta api atau pesawat terbang dan sampai di Purwokerto, Jogja, atau Semarang.
Opsi meeting point dari Jogja merupakan opsi yang paling banyak diminati wisatawan yang ingin liburan ke Dieng. Selain kemudahan akses, Anda juga bisa menggabungkan tour Dieng dengan tour Jogja dan Magelang. Atau kalau durasi liburan Anda lebih dari 3 hari Anda bisa menggabungkan dengan tour lebih banyak kota lagi seperti Solo, Pacitan, atau Semarang.
Kalau durasi liburan Anda misalnya 4 hari maka Anda bisa memilih tour di Dieng selama 2 hari dan sisa waktu 2 hari bisa Anda gunakan untuk tour di Jogja dan Magelang.
Durasi perjalanan dari Jogja menuju Dieng sekitar 4-5 jam tergantung dari kondisi lalu lintas. Pada musim liburan tentu durasi perjalanannya akan lebih lama.
Paket wisata Dieng dari Semarang ini cocok untuk Anda yang menggunakan transportasi pesawat terbang atau kereta api dan mendarat di kota Semarang. Dalam paket ini Anda bisa menggabungkan tour Dieng dengan beberapa obyek wisata yang ada di sekitar kota Semarang atau Ambarawa seperti Lawang Sewu, Kota Lama Semarang, Ayanaz Gedong Songo, Bukit Sumilir, Museum Kereta Api Ambarawa dan berbagai destinasi wisata lainnya.
Jika Anda punya waktu liburan selama 3 atau 4 hari maka Anda bisa menggabungkan misalnya tour Dieng 2 hari dengan tour Semarang Ambarawa 1 atau 2 hari.
Dengan pertimbangan tertentu –misalnya terkait dengan ketersediaan tiket pesawat terbang atau kereta api pada musim liburan– Anda bisa memulai tour dari Semarang dan mengakhiri tour di Jogja.
Durasi perjalanan dari Semarang menuju Dieng sekitar 4-5 jam tergantung dari kondisi lalu lintas.
Saat ini di Purwokerto belum ada pesawat terbang, jadi opsi perjalanan dari kota asal Anda ke Purwokerto bisa ditempuh dengan menggunakan kereta api atau perjalanan darat menggunakan bis atau mobil. Opsi tour Dieng dari Purwokerto ini biasa dipilih wisatawan yang berasal dari Jakarta, Bandung atau kota-kota lain yang terletak di sebelah barat Purwokerto.
Durasi perjalanan dari Purwokerto menuju Dieng sekitar 3 jam dalam kondisi lalu lintas normal (tidak pas musim liburan).
Selain paket wisata Dieng dengan start dari Jogja, Semarang dan Puwokerto kami juga menyediakan paket wisata Dieng dari Jakarta khusus untuk tamu group. Untuk tamu group kami bisa melakukan penjemputan dari Jakarta menggunakan kendaraan bis. Opsi lain adalah dengan menggunakan pesawat terbang atau kereta api. Pilihan mana yang akan Anda pilih tergantung dari budget dan durasi perjalanan Anda. Dengan transportasi bis tentu durasi perjalanannya akan relatif lebih lama jika dibandingkan dengan kalau Anda menggunakan kereta api atau pesawat terbang.
Berikut ini adalah destinasi wisata terpopuler yang ada di kawasan dataran tinggi Dieng.
Tempat ini menampilkan panorama vulkanik aktif yang bisa diintip dan dinikmati tanpa perlu bersusah payah mendaki gunung. Icon pemandangannya adalah asap putih tebal dan bau belerang dengan background pemandangan hijau yang asri.
Tidak hanya cantik, Kawah Sikidang turut menampilkan fenomena misterius. Konon, kolamnya sering kali berpindah posisi dari satu tempat ke tempat lainnya. Ada juga kisah Raja Kidang dan Ratu Dewi Shinta yang menjadi asal mula terbentuknya Kawah Sikidang. Banyak yang percaya jika anak Dieng yang berambut gimbal merupakan keturunan sang dewi.
Di sekitar area wisata kita akan menemukan banyak warga sekitar yang berjualan oleh-oleh. Anda bisa membeli suvenir unik seperti batu belerang untuk dibawa pulang.
Saat mengenal Dieng, umumnya wisatawan akan ikut mengunjungi Telaga Warna sebuah ikon wisata yang menjadi saksi keharmonisan alam. Dinamakan Telaga Warna karena fakta unik sehubungan perubahan warna air telaga yang tak konsisten, antara kuning, hijau, ungu atau warna pelangi lainnya. Berdasarkan pengetahuan ilmiah, fenomena tersebut terjadi akibat kadar belerang tinggi pada telaga dan ketika matahari menyinarinya akan terpantul aneka ragam warna.
Menyaksikan pemandangan eksotis Telaga Warna bisa dilakukan di Bukit Sidengkang, ada gardu pandang yang bisa dimanfaatkan. Ketika trekking di Bukit Sidengkang Anda akan melalui taman bunga yang elok. Alternatif lain, Anda bisa pergi ke Batu Pandang Dieng dan menikmati keindahan Telaga Warna dari bukit batu.
Telaga Pengilon menawarkan keindahan mata air yang sangat jernih dan itulah mengapa banyak yang bilang air telaga di Pengilon bisa digunakan sebagai cermin. Konon katanya, orang yang bercermin di atas air telaga lantas menampilkan wajah ayu tandanya memiliki hati suci.
Karena berbatasan dengan lahan pertanian, air Telaga Pengilon dimanfaatkan petani untuk menggemburkan tanah dan tumbuhan mereka. Tempat ini juga menjadi kawasan pemancingan terbaik dengan aneka ikan yang hidup berdampingan.
Sebagai tempat wisata populer, Telaga Pengilon termasuk kawasan yang sangat sunyi. Keindahan alam dan suasana yang tenang, membuat beberapa pendaki Gunung Sikunir atau Gunung Prau akan istirahat sebentar dan sering memasang tenda menjadikannya kawasan camping juga.
Untuk menggapai Batu Pandang Ratapan Angin, Anda harus mendaki bebatuan besar nan tinggi. Kawasan yang dikelilingi semak belukar serta pepohonan ini, konon mendendangkan suara pertemuan alam yang sangat harmonis sehingga disebut sebagai Batu Ratapan Angin.
Selain pesona suara yang tak biasa, Batu Pandang turut menampilkan lanskap pemandangan alam bak kanvas lukisan. Dari titik pandang Anda akan menyaksikan keindahan Telaga Warna dan Telaga Pengilon.
Ikon menarik lainya adalah Jembatan Merah Putih yaitu sebuah jembatan gantung yang menjadi penghubung antara 2 bukit di sekitar Batu Pandang. Anda bisa mengambil berbagai foto selfie Instagenic yang menarik di area ini. Batu Pandang cocok untuk spot liburan bersama keluarga atau teman.
Wisatawan yang pernah ke Telaga Menjer berkata jika tempat tersebut mengingatkan mereka akan Bedugul, Bali. Telaga dengan luas mencapai 70 hektar ini menampilkan panorama alam yang asri dan damai. Uniknya saat air telaga surut, Anda akan melihat hamparan tanah hijau.
Selain menikmati pemandangan telaga dari pinggir, wisatawan juga bisa menaiki perahu untuk berkeliling menikmati telaga. Titik sampainya adalah rumah makan yang berdiri sebagai center dari telaga yang menawarkan beragam kuliner khas Dieng.
Masih di kawasan rumah makan di tengah Telaga Menjer, Anda akan menemukan spot foto Instagrammable seperti bunga berbentuk hati atau patung kingkong raksasa. Kalau Anda suka kumpul-kumpul sambil kulineran dan mengambil foto menarik, maka di sini tempat yang cocok!
Spot terbaik di Dataran Tinggi Dieng untuk menyaksikan keindahan Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro juga gugusan bukit lainnya adalah Bukit Sikunir. Ketika mata melihat ke sisi barat laut, Anda akan menemukan kawah dan jurang ada pula yang disebut sebagai Kembang.
Butuh waktu 45 menit-60 menit untuk sampai ke Bukit Sikunir dari tempat parkir yaitu Telaga Cebong. Telaga unik yang kabarnya menjadi habitat alami dari kecobong. Ketika sampai di puncak, siapkan mata dan hati Anda untuk menerima panorama keindahan dari kabut putih yang mengelilingi gugusan gunung. Makin pagi, kabut yang tersaji makin tebal otomatis pemandangannya lebih indah. Mereka yang datang ke Bukit Sikunir umumnya ingin menikmati kesegaran udara khas perbukitan juga pemandangan eksotis sunrise Dieng.
Ada dua kondisi mengapa disebut sebagai Telaga Cebong, konon telaga ini bentuknya menyerupai kecebong lalu ada pula yang percaya jika Telaga Cebong merupakan pusat kehidupan dari para kecebong.
Telaga ini luasnya sekitar 12 hektar dan menawarkan lanskap pemandangan indah yang tidak pernah sepi dengan pengunjung terutama saat musim liburan. Banyak sekali baik para warga sekitar atau wisatawan domestik memanfaatkannya sebagai area camping jika tidak kebagian area kosong di Sikunir. Selain camping banyak pula yang menghabiskan waktunya dengan memancing di sini.
Saat matahari terbit, pantulan cahayanya membuat telaga berwarna keemasan. Anda yang pandai fotografi, bisa mendapatkan pemandangan khas Danau Ranu Kumbolo di sini.
Dari puluhan candi yang berada di Dieng, Candi Arjuna termasuk yang paling lengkap relief arsitekturnya. Karena berada di ketinggian, Candi Arjuna menampilkan lanskap pemandangan yang elok. Candi ini menjadi bukti peninggalan dari ajaran Hindu Syiwa yang diperkirakan telah berdiri sejak abad ke-7.
Uniknya, di kawasan Candi Arjuna masih ada candi lain yang tidak kalah menarik yaitu Candi Semar. Candi ini ditemukan pertama kali oleh Thedorf van Elf seorang tentara Belanda tahun 1814 lalu dan dipugar 40 tahun kemudian oleh HC Cornelius. Saat pertama kali ditemukan candi ini masih tertutupi oleh rawa. Selain menjadi tempat wisata, Candi Arjuna digunakan sebagai lokasi Dieng Culture Festival.
Jika mencari tempat terbaik mempelajari seluk beluk Dataran Tinggi Dieng, maka Dieng Plateau Theater wajib disambangi. Gedung ini diresmikan April 2006 oleh Presiden SBY dan dikenal sebagai tempat pertunjukkan yang menampilkan film pendek 23 menit tentang Dieng dengan pendekatan yang menyenangkan.
Bukan hanya bercerita tentang sejarah, film pendek tersebut turut membahas tema kebudayaan, menampilkan tempat-tempat wisata juga kondisi geografis Dieng. Pengunjung akan mengetahui secara singkat tragedi Kawah Sinila yang pernah terjadi puluhan tahun lalu atau gambaran pembentukan kawah cantik yang populer di Dieng.
Jarang yang mengetahui jika kehadiran Dieng Plateau Theatre menjadi pelengkap program wisata Dieng bersama-sama Museum Purbakala Dieng Kaliasa.
Desa Tieng menjadi objek wisata pilihan wisatawan domestik saat berlibur ke Dieng. Tempat ini hampir selalu diselimuti oleh kabut tebal dengan udara khas pegunungan yang dingin. Akan tetapi, mayoritas pengunjung justru lebih tertarik datang ke Gardu Pandang Tieng untuk menyaksikan pemandangan pedesaan.
Pemandangan alam yang tersaji dari atas ketinggian memang lebih indah dengan landscape perkebunan dan gugusan pegunungan. Anda juga bisa menikmati view rumah warga yang berjajar rapi.
Letaknya di atas 1.800 mdpl membuat Gardu Pandang Tieng menjadi kawasan terbaik menangkap sunrise. Saking indahnya matahari terbit banyak yang memujinya sebagai golden sunrise. Kombinasi antara golden sunrise dan kabut tebal membuat Gardu Pandang Tieng selalu layak dikunjungi.
Merupakan kawasan pendidikan yang menyimpan banyak informasi tentang Dieng dari zaman dahulu hingga masa sekarang. Museum Kailasa menyimpan cerita masyarakat, pengetahuan tentang binatang dan tumbuhan bahkan fakta menarik tentang keberagaman kebudayaan Dieng.
Museum Kailasa pertama kali dibangun tahun 1984 di atas tanah seluas 560 meter2. Nama Kailasa diambil dari nama gunung yang konon menjadi kawasan pemujaan Dewa Syiwa. Di bagian dalam museum terdapat banyak barang koleksi seperti Patung Dewa Syiwa, arca, lingga, atap candi dan lainnya.
Di Museum Kailasa, pengunjung bisa menemukan banyak informasi menarik seputar Gunung Prau Tua yang menjadi cikal bakal dari terbentuknya Dataran Tinggi Dieng pasca gunung meletus.
Merdada dikenal sebagai telaga terbesar yang sangat populer di Dieng dengan luas sekitar 15 hektar. Di tempat ini pula pengunjung akan menemukan jembatan penghubung yang menjadi ikon lain dari Telaga Merdada. Tidak banyak yang mengetahui jika telaga luas ini terbentuk ratusan tahun lalu akibat sisa letusan gunung dan sumber mata air utamanya adalah air hujan.
Berada di sini merupakan pengalaman yang sangat menyenangkan karena harmoni keindahan antara danau dan perbukitan juga perkebunan luas hijau milik warga. Telaga Merdada dikelilingi Bukit Semurup juga Bukit Pangonan. Di sekitar telaga terdapat banyak lahan pertanian yang pengairannya menggunakan Telaga Merdada. Pemandangan pertanian ini juga menjadi view indah tersendiri.
Sangat cantik namun berbahaya merupakan sebutan yang pantas untuk Kawah Sileri. Letusan Kawah Sileri tidak hanya terjadi sekali namun berkali-kali dan kerap kali memakan korban jiwa. Namun karena keindahan yang dimilikinya, Kawah Sileri bukannya dikucilkan tapi justru menjadi destinasi wisata yang sangat disukai.
Dari atas ketinggian kita bisa melihat panorama keindahan antara kepulan asap putih dengan pepohonan hijau dan area persawahan. Pengunjung diizinkan mendekat namun harus tetap berhati-hati karena kawasan Kawah Sileri tidak memiliki pagar pembatas.
Uniknya meskipun mengandung kadar belerang yang tinggi, aroma belerang tidak terlalu menyengat di Kawah Sileri. Berbanding terbalik dengan Kawah Sikidang yang aroma belerangnya sangat kuat.
Lahan perkebunan kentang dan pemandangan perbukitan merupakan view utama yang akan Anda dapatkan ketika menapaki perjalanan menuju kawasan Sumur Jalatunda. Tempat ini tidak bisa diakses tanpa menaiki 257 anak tangga, uniknya ada mitos yang mengatakan jika jumlah anak tangga Sumur Jalatunda tidak bisa dihitung berapa jumlah pastinya. Mitos lain yang berkembang adalah tentang siapa pun orang yang melempar batu ke dasar sumur di batasan tertentu maka tujuan dan harapannya akan terkabul.
Tepat di atas puncak, Anda akan melihat lubang raksasa yang di dasarnya berisi air itulah Sumur Jalatunda. Kedalaman airnya tidak tanggung-tanggung sekitar 100 meter dengan dominasi warna hijaunya. Keunikan ini bisa Anda nikmati kapan saja ketika berkunjung.
Kebun teh peninggalan Belanda ini konon memiliki landscape pemandangan khas Swiss yang memukau dengan background Gunung Sindoro. Suasananya sangat tenang dan sejuk cocok untuk bersantai bahkan trekking dengan sepeda.
Fasilitas di tempat ini cukup lengkap bahkan ada tempat penginapannya. Saat berkunjung, Anda akan disambut oleh tour guide yang akan mengajak Anda mengelilingi kawasan perkebunan teh. Hirup udara khas perkebunan yang segar dan saksikan aktivitas menarik termasuk para pemetik teh. Hingga diajak untuk melihat bagaimana proses pengolahan daun teh hingga siap diseduh menjadi minuman yang menyehatkan. Kebun Teh Tambi memiliki view sunrise yang sangat indah dengan hamparan awan putih dan sinar cincin keemasan.
Meskipun suhu udaranya sangat tinggi, Anda tidak akan mengurungkan niat untuk menyaksikan golden sunrise khas Dieng dari Bukit Sidengkeng. Tempat wisata ini termasuk kawasan wisata sunrise terbaru di Dieng.
Sampai di pintu masuk Anda akan melihat dua pintu gerbang dengan desain candi yang unik. Untuk sampai ke puncak bukit, pengunjung harus berjalan kaki melalui jalanan setapak. Jika merasa lelah selama perjalanan, ada gardu istirahat yang bisa Anda manfaatkan untuk meluruskan kaki.
Dari Bukit Sidengkeng Anda juga bisa melihat view menawan dari Telaga Pengilon dan Telaga Warna. Dan dari kejauhan, para pengunjung yang datang pun masih bisa menyaksikan panorama mengagumkan dari Gunung Prau.
Kahyangan Skyline merupakan salah satu destinasi wisata yang masih relatif baru, terletak di sebelah telaga Menjer. Dari sini wisatawan bisa menikmati berbagai spot foto yang instagrammable, dengan latar belakang telaga Menjer dan pegunungan.
Destinasi wisata ini terletak sekitar 1 km di atas Gardu Pandang Tieng, searah ke jalur naik ke kawasan dataran tinggi Dieng. Jika Anda ingin menikmati sunrise tapi tidak pengen capek karena harus naik ke bukit Sikunir maka tempat ini bisa menjadi alternatifnya. Di sini Anda bisa menikmati sunrise yang eksotis, juga berbagai spot untuk berfoto.
Berikut ini adalah beberapa pertanyaan seputar wisata Dieng.
Biaya liburan ke Dieng sangat terjangkau, mulai dari 100an ribu rupiah tergantung dari destinasi wisata yang dikunjungi, durasi tour dan jumlah pesertanya.
Wisata di dataran tinggi Dieng bisa Anda nikmati sepanjang tahun, tapi jika Anda ingin menikmati sensasi embun mas maka waktu terbaik adalah saat puncak musim kemarau yaitu sekitar bulan juli sampai agustus. Pada waktu tersebut suhu bisa di bawah nol derajat.
Tidak harus. Wisatawan bisa naik ke Dieng dengan menggunakan sepeda motor atau mobil. Untuk medium dan big bus tidak bisa (dan memang tidak boleh) untuk naik ke Dieng. Untuk naik harus menggunakan shuttle dari Alun-Alun Wonosobo.
Karena merupakan kawasan dataran tinggi maka wajib untuk membawa jaket, juga kaos tangan dan kaos kaki terutama kalau Anda ingin bermalam di Dieng.