Salah satu museum yang wajib dikunjungi di Jogja bagi penggemar museum dan budaya Jawa adalah Museum Ullen Sentalu. Museum ini berada di Kaliurang. Tidak banyak museum yang seperti ini. Museum ini didirikan oleh salah seorang bangsawan Yogyakarta yang dekat dengan keluarga Keraton dengan tujuan untuk menyimpan dan memperkenalkan berbagai benda yang memiliki nilai seni dan budaya Jawa yang kaya.
Nama Ullen Sentalu sendiripun merupakan sebuah singkatan dari bahasa jawa yaitu Ulating Blencong Sejatine Tatarane Lumaku yang artinya yang artinya adalah Nyala lampu blencong merupakan petunjuk manusia dalam melangkah dan meniti kehidupan.
Untuk masuk ke dalam museum, pengunjung diharuskan membayar biaya retribusi sebesar Rp30.000 per orang. Setiap rombongan akan didampingi oleh seorang pemandu yang akan menjelaskan mengenai berbagai benda koleksi yang tersimpan di museum ini. Museum Ullen Sentalu memiliki aturan yang ketat untuk setiap pengunjung, pengunjung dilarang untuk memegang atau memotret benda-benda koleksi museum.
Masuk ke dalam museum kita akan melewati sebuah lorong yang bercabang-cabang. Ruangan pertama yang dikunjungi adalah ruangan seni dan gamelan. Di ruangan ini tersimpan rapi seperangkat gamelan pemberian dari Kesultanan Yogyakarta.
Berlanjut menyusuri lorong yang akan membawa pengunjung ke sebuah ruang pamer bawah tanah yang diberi nama Goa Selo Giri. Di dinding sebelah kanan dan kiri terdapat lukisan dan foto tokoh-tokoh Kerajaan Mataram.
Dari Goa Sela Giri perjalanan berlanjut menuju ruang Syair. Di sini terdapat kumpulan syair yang ditulis untuk Tineke, putri Sunan Surakarta yaitu Pakubuwono XI. Pada waktu itu, Tineke sedang mengalami jatuh cinta pada seorang pangeran dari kerajaan lain. Syair-syair itu ditulis dari tahun 1939-1947 itu ditulis oleh para kerabat dan teman-teman Tineke untuk menggambarkan kecintaan putri itu terhadap sang pangeran.
Perjalanan dilanjutkan menuju ruang batik. Di ruang batik ini kita dapat melihat koleksi kain batik dari era Sultan Hamengkubuwono VII hingga Sultan Hamengkubuwono VIII. Selain itu juga terdapat koleksi kebaya yang dipakai oleh kaum peranakan.
Ruangan selanjutnya adalah ruangan milik putri Mangkunegara VII yakni Gusti Nurul Kusumawardhani yang terkenal kecantikannya, ruangan ini diberi nama Ruang Putri Dambaan. Karena keelokan paras dan kecerdasannya inilah pada saat itu banyak tokoh-tokoh ternama yang menaruh hati padanya, mulai dari Sukarno, Sutan Sjahrir, Sultan HB IX, dan Djatikusumo, namun semuanya ditolak karena beliau menentang poligami.
Selain koleksi kain batik, foto, lukisan, gamelan dan benda-benda lainnya, di sisi luar juga terdapat koleksi arca dan patung-patung bercorak Hindu dan Buddha dari abad ke-8 masehi.
Masih banyak lagi ruangan lain yang menyimpan berbagai benda bernilai seni dan sejarah lainnya. Juga terdapat ruangan untuk beristirahat dan resto yang menyajikan makanan dan minuman khas. Untuk oleh-oleh, kita juga bisa berbelanja souvenir dengan harga yang relatif masuk akal untuk ukuran tempat wisata.
Menjelajahi Museum Ullen Sentalu membangkitkan kesan tersendiri, kentalnya aura magis budaya Jawa yang luhur dengan berbagai karya seni dan benda-benda uniknya, ditambah lagi dengan bangunan Museum yang bergaya etnik dan sejuk dengan pohon-pohon besar di sekitarnya khas pegunungan.
Comments