Mengenal Trowulan, situs bersejarah Majapahit yang menakjubkan. Trowulan adalah sebuah tempat yang menyimpan keajaiban sejarah dan memikat dengan pesona kejayaan Majapahit. Tempat ini telah menjadi saksi bisu dari gemerlapnya kerajaan maritim terbesar di Nusantara. Situs bersejarah ini menyajikan kisah-kisah luar biasa tentang kebudayaan, seni, dan peradaban yang memikat hati setiap pengunjungnya.
Trowulan adalah kerajaan Majapahit yang letaknya ada di daerah Mojokerto Jawa Timur. Sejarah Trowulan cukup panjang, dengan luasnya yang hampir 100 km persegi tempat ini mampu memikat pengunjung dengan pesonanya yang terkubur dalam lapisan sejarah. Bahkan beberapa desa di Kecamatan Trowulan, Mojokerto akan mudah ditemukan arkeologis yang terhampar begitu luas.
Dahulu, Trowulan menjadi saksi bisu kejayaan Kerajaan Majapahit pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk. Menjadi bekas ibu kota, Trowulan kini muncul sebagai satu-satunya peninggalan situs perkotaan masa klasik di Indonesia yang memukau. Selain mengunjungi situs Bajang Ratu, kamu juga bisa menjelajahi keindahan sejarah yang terkandung dalam setiap jengkal tanah Trowulan, di mana ada situs candi lainnya seperti Candi Brahu dan Candi Tikus.
Jika kamu suka wisata sejarah maka kamu wajib mengunjungi Trowulan yang merupakan situs peninggalan Kerajaan Majapahit dengan banyak daya tarik yang bisa dikunjungi. Di sini, kamu bisa melihat berbagai candi, kolam, museum, dan situs purbakala yang menunjukkan kejayaan dan kebudayaan Majapahit di masa lalu. Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini untuk mengetahui ada apa saja di Trowulan
Daftar Isi
Museum Majapahit Trowulan
Salah satu tempat yang harus kamu kunjungi pertama kali ketika tiba di Mojokerto adalah menuju Museum Trowulan atau dikenal juga dengan Museum Majapahit. Museum ini berada di seberang Kolam Segaran. Lokasinya mudah diakses dengan kendaraan umum maupun pribadi. Tiket masuk Museum Majapahit juga sangat terjangkau, hanya Rp 5.000 per orang saja. Museum ini buka setiap hari kecuali Senin dan hari libur nasional, mulai dari jam 07.30 hingga 15.30 WIB.
Di museum ini, kamu bisa melihat berbagai koleksi benda-benda bersejarah peninggalan Majapahit, seperti mata uang, prasasti, arca, relief, peralatan rumah tangga, dan lain-lain. Museum ini terbagi menjadi dua ruangan, yaitu ruang pamer dan pendapa. Di ruang pamer, kamu bisa melihat artefak berukuran kecil, sedangkan di pendapa kamu bisa melihat artefak berukuran besar.
Candi Bajang Ratu
Setelah puas berkeliling museum, kamu bisa melanjutkan perjalanan menuju Candi Bajang Ratu yang berjarak sekitar 3,6 km dari museum. Candi ini merupakan bangunan gapura dengan tipe paduraksa, yaitu gapura yang memiliki atap. Candi ini diperkirakan dibangun pada abad 14 sebagai tempat pendharmaan wafatnya Raja Jayanegara, raja kedua Majapahit. Candi ini memiliki hiasan panil yang menggambarkan cerita Sri Tanjung. Di bagian ambang pintunya, terdapat hiasan kala dan sulur-suluran yang melambangkan kekuatan dan kesuburan. Untuk melihat keindahannya secara dekat, kamu perlu membayar tiket masuk Candi Bajang Ratu senilai Rp 3.000 per orang. Kamu bisa mengambil foto-foto cantik di depan gapura yang megah dan unik ini.
Candi Brahu
Candi Brahu adalah candi Buddha yang berbentuk seperti pagoda yang menjulang tinggi. Candi ini berada di Siti Inggil, Desa Bejijong atau sekitar 1,3 km dari Simpang 4 Trowulan. Candi ini memiliki ukuran 18 x 22,5 meter dan tinggi 20 meter. Di atap sisi tenggara, terdapat stupa yang menandakan bahwa candi ini beraliran Buddha.
Candi ini diperkirakan ada sebelum era Majapahit karena di dekatnya terdapat Prasasti dan juga situs-situs lainnya yang tersebar. Tempat ini diperkirakan berasal dari kata Wanaru atau Warahu, yaitu nama sebuah bangunan suci yang disebutkan dalam prasasti tembaga Alasantan. Prasasti tersebut dibuat pada tahun 861 Saka atau 9 September 939 M atas perintah Raja Mpu Sindok dari Kahuripan.
Candi Brahu diperkirakan didirikan pada abad ke-15 Masehi. Ada yang mengatakan bahwa candi ini berusia jauh lebih tua daripada candi-candi lain di sekitar Trowulan. Candi Brahu mulai dipugar tahun 1990 dan selesai tahun 1995. Setelah tahap pemugaran, Candi Brahu tersebut dimanfaatkan sebagai pusat ritual Buddhisme. Menurut masyarakat di sekitarnya, candi ini dulu berfungsi sebagai tempat pembakaran jenazah raja-raja Brawijaya. Namun, dalam penelitian tidak pernah ditemukan bekas-bekas abu mayat.
Kolam Segaran Majapahit
Kolam Segaran adalah kolam kuno terbesar yang pernah ditemukan di Indonesia. Kolam ini berada di Dusun Unggahan, Desa Trowulan, sekitar 800 meter dari Simpang 4 Trowulan. Kolam ini memiliki luas 375 x 125 meter persegi dengan dinding berbahan bata merah. Kolam ini menghadap ke barat, searah dengan tangga masuk. Kolam ini diperkirakan dibangun pada masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk sebagai tempat rekreasi dan pemandian para bangsawan Majapahit. Kolam ini juga memiliki fungsi sebagai sarana irigasi dan pengendali banjir. Kolam ini ditemukan oleh arsitek asal Belanda, Henri MacLaine Pont pada tahun 1926. Kolam ini memiliki pemandangan yang indah dan sejuk, cocok untuk bersantai dan menikmati suasana alam.
Simak berbagai pilihan paket wisata Pacitan DI SINI.
Candi Tikus Mojokerto
Candi Tikus adalah candi yang berbentuk seperti kolam berundak yang berada di bawah tanah. Candi ini terletak di Dusun Temon, Desa Trowulan, sekitar 2 km dari Simpang 4 Trowulan. Candi ini ditemukan pada tahun 1914 oleh seorang petani yang sedang mencari tikus di ladangnya. Candi ini kemudian dipugar pada tahun 1985-1989. Candi ini memiliki ukuran 15 x 15 meter, dengan tinggi 2,7 meter.
Candi Tikus ini memiliki empat undakan, dengan undakan teratas berbentuk segi delapan. Di tengah-tengah undakan terdapat kolam berbentuk persegi dengan ukuran 6 x 6 meter. Di tengah-tengah kolam terdapat bangunan berbentuk kubus dengan ukuran 2,8 x 2,8 meter, yang dihiasi dengan arca Ganesha, Nandi, dan lingga-yoni. Candi ini diperkirakan sebagai tempat pemujaan Dewa Siwa sekaligus sebagai tempat pembersihan diri sebelum melakukan ritual.
Itulah beberapa destinasi wisata sejarah yang bisa kamu kunjungi ketika berada di Trowulan. Selain itu, masih ada banyak candi dan situs lain yang menarik untuk dieksplorasi, seperti Candi Gentong, Candi Kedaton, Makam Permaisuri Brawijaya, Pendopo Majapahit, dan Makam Sayyid Jumadil Kubro. Jadi, tunggu apa lagi? Segera rencanakan liburanmu ke Trowulan dan rasakan sensasi berwisata sejarah yang seru dan mengesankan.
Comments